Keuangan Keluarga: Tips Belanja Hemat untuk Pasutri Baru
Sebagai seorang pasutri yang baru saja menikah, mungkin sudah tahu bahwa kebutuhan setelah menikah itu jelas akan lebih banyak jika dibandingkan ketika masih single. Dari sini kemudian muncul beberapa pertanyaan yang cukup penting yakni bagaimana kita bisa menjaga dan mengatur keuangan keluarga supaya nanti kelak tidak ada masalah keuangan dalam rumah tangga yang menyebabkan perceraian? Karena faktor ekonomilah yang paling tinggi menjadi penyebab perceraian.
Untuk mengatur keuangan selama sudah berumah tangga memang cukup sulit dan harus ada berbagai macam pertimbangan penting yang harus Anda perhatikan dengan baik-baik. Karena jika sampai salah langkah maka yang ada bukannya keuangan keluarga sehat yang ada malah terjerat dalam lingkup hutang dan pinjaman yang membuat hidup menjadi tidak tenang. Untuk itu, berikut adalah tips belanja hemat untuk pasutri baru dalam menjaga keuangan keluarga:
- Pastikan stok sebelum belanja
Yang pertama harus Anda lakukan adalah dengan memastikan stok barang belanjaan yang masih ada. Sebelum pergi belanja cek semuanya jangan sampai barang yang masih ada Anda beli kembali dan nanti akan membuat pengeluaran belanja Anda juga lebih banyak. cara ini secara langsung juga akan membuat hemat pengeluaran dan uang bisa ditabung.
- Cari barang promo
Setelah Anda siap untuk belanja, carilah barang promo dan manfaatkan diskon cuma-cuma yang diberikan oleh toko belanja. Akan tetapi yang perlu Anda ingat bahwa selama belanja dan memang benar ada promo serta diskon, tetap belanja sesuai dengan kebutuhan dan jangan kalap.
Mudah bukan? Namun memang untuk prakteknya terkadang menjadi lebih susah karena barang promo dan diskon biasanya akan sangat menggoda. Akan tetapi supaya Anda bisa terbebas dari godaan barang promo dan diskon serta supaya keuangan keluarga juga lebih terjamin, sebisa mungkin manfaatkan uang gaji suami Anda dengan sebaik-baiknya dan terapkan prinsip menabung secara rutin dan konsisten setiap bulan setelah suami menerima uang gaji. Setidaknya selisihkan 20 persen uang gaji suami untuk ditabung.